Pekanbaru - Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menegaskan akan mengratiskan pendidikan bagi anak Pekanbaru yang mau sekolah, namun tidak ada biaya. Bahkan, dia sudah memerintahkan kader posyandu hingga Lurah untuk ‘memburu’ anak-anak dengan kasus tersebut.
Tidak hanya untuk yang melanjutkan pendidikan, Agung juga menyatakan akan mengratiskan biaya pendidikan bagi mereka yang sudah lewat batas usia pendidikan.
“Jadi untuk SD itu batas usianya 7 tahun dan untuk SMP itu 15 tahun. Usia diatas itu akan kita gratiskan untuk pendidikan paker A dan B-nya. Syaratnya mereka mau sekolah tapi mereka tidak mampu,” tegas Agung saat bersilaturahmi dengan kader posyandu se Kota Pekanbaru, Sabtu (25/7).
Dengan istruksi ini, Agung Nugroho menjadi Walikota pertama yang benar-benar mengratiskan pendidikan dari tingkat SD hingga SMP. Bahkan, tidak hanya sekolah negeri, sekolah swasta maupun pesantren juga bakal dilayani pada program tersebut. Selain itu, syarat untuk mendapat program ini juga terbilang mudah. Berikut syarat yang harus dilengkapi :
Pertama, Mendatangi Kantor Kelurahan terdekat atau 600 posyandu yang tersebar di Kota Pekanbaru. Kedua, Membawa kelengkapan adminstrasi seperti, fotocopy kartu keluarga (KK), raport siswa dan ijazah. Ketiga, Mengisi Form yang telah disiapkan, bagi siswa yang masuk SD usia maksimal 7 tahun dan SMP 15 tahun.
"Bagi yang putus sekolah diminta membawa rapor siswa. Kalau ijazah atau rapornya ditahan dan misalnya KK-nya tidak ada, nanti Dinas Pendidikan Pekanbaru akan membantu menyelesaikannya," terang Agung.
Sementara itu, bagi santri pondok pesantren yang putus pendidikannya, juga akan dibantu. "Santri ponpes kita juga akan berikan beasiswa, yang dananya berasa dari zakat profesi guru dan ASN Disdik Pekanbaru. Yang jelas tidak ada anak yang putus sekolah di Pekanbaru,” tegasnya.•