Industri Minyak Sawit

Asian Agri dan Apical Optimis Menghadapi Tantangan ke Depan

Asian Agri dan Apical Optimis Menghadapi Tantangan ke Depan
Nara sumber pada acara Halal BihalalAsian Agri dan Apical dengan Media di Pekanbaru, Kamis (10/4/2025). Kiri Hendra Hosea, Sustainability Manager Apical. Tengah Ivan Novrizaldie, Head of Sustainability Asian Agri dan kanan Moderator.

Keberlanjutan Rantai Pasok Bertanggung Jawab Apical

Dalam kesempatan itu, Apical, melaporkan perkembangan signifikan dalam program keberlanjutan mereka, Apical 2030, yang memasuki tahun ketiga implementasinya. Program ini menunjukkan kemajuan nyata dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan, terutama dalam pilar kemajuan inklusif, kemitraan transformatif, aksi iklim, dan inovasi hijau.

Apical adalah pengolah minyak nabati terkemuka dengan jejak global yang berkembang. Proses pengolahan mid-stream yang terintegrasi secara vertikal dan dan pemrosesan hilir dengan nilai tambah menjadikan kami sebagai pemasok integral yang mendukung kebutuhan pangan, pakan ternak, oleokimia dan bahan bakar yang dibutuhkan oleh setiap industri. 

Hingga saat ini, dengan aset terintegrasi di lokasi yang strategis mencakup Indonesia, Cina, dan Spanyol, Apical mengoperasikan sejumlah kilang, pabrik oleokimia, pabrik biodiesel, dan pabrik penghancur kernel. Melalui usaha patungan, Apical juga memiliki operasi pemrosesan dan distribusi di Brasil, India, Pakistan, Filipina, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan Vietnam.

Dalam pilar kemajuan inklusif, Apical fokus pada pemberdayaan masyarakat melalui program Sustainable Living Villages (SLV) atau Desa Berkelanjutan. Program ini telah diimplementasikan di 12 desa di Aceh Singkil dan 3 desa di Kutai Timur, dari total target 30 desa. SLV tidak hanya berupaya mengurangi kemiskinan dan meningkatkan inklusi sosial, tetapi juga menciptakan sumber pendapatan alternatif bagi petani, seperti budidaya madu Trigona dan kakao.

"Kami berkomitmen memberikan pelatihan agar petani memperoleh Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dan memanfaatkan fasilitas pengembangan yang disediakan pemerintah sebagai langkah awal menuju sertifikasi ISPO dan RSPO," ujar Hendra Hosea, Sustainability Manager Apical.

Apical juga menunjukkan kemajuan positif dalam mendukung 5.000 petani swadaya untuk meraih sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada tahun 2030. Melalui program SMILE, yang bekerja sama dengan Asian Agri dan KAO, Apical telah melibatkan 3.489 petani, dengan 1.373 di antaranya telah berhasil memperoleh sertifikasi RSPO.

Secara keseluruhan, implementasi Apical 2030 telah mencapai 68% dari target yang ditetapkan. Pada pilar kemitraan transformatif, yang bertujuan mencapai 100% NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) melalui kolaborasi dengan pemasok, Apical telah mencapai 93%.

Dalam pilar aksi iklim, Apical berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 21% dari target 50% pada tahun 2030. Sementara itu, pilar inovasi hijau mencapai 87% dari target, dengan 13% sisanya masih dalam proses.

"Saat ini, sekitar 87% dari target ini telah tercapai, dan 13% masih dalam proses," kata Hendra.

Dengan pencapaian ini, Apical dan Asian Agri menegaskan komitmen mereka untuk mewujudkan pertumbuhan inklusif dan ramah lingkungan, serta mendorong bisnis berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi strategis.

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index